Kamis, 15 Maret 2012

ASKEP HIPOTIROID & HIPERTIROID

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA HIPOTIROID dan HIPERTIROID


ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid dibungkus mengitari bagian depan dari trachea bagian atas, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus dihubungkan oleh itsmus. Kelenjar ini diperdarahi dari arteri tiroid superior dan inferior. Tiroid terbentuk atas masa kosong yang berbentuk folikel. Setiap folikel mempunyai dinding satu sel tebal dan mengandung koloid seperti jeli.

Lapisan sel-sel folikel mempunyai kemampuan yang sangat besar dalam mengekstrasi iodin dari dalam darah dan menggabungkannya dengan tirosin asam amino, untuk membentuk suatu hormon tri-iodotironin (T3) aktif. Sebagian tiroksin yang kurang aktif juga dibentuk. Tiroksin (T4) diiubah menjadi tri-iodotironin (T3) di dalama tubuh. Senyawa ini dan intermediat tertentu disimpan dalam koloid dari folikel. Penyimpanan ini penting, karena iodin mungkin tidak terdapat didalam diet. Dimana dalam keadaan ini kelenjar tiroid akan membesar yang disebut Goiter

Mekanisme pembentukan hormon Tiroid
Pembentukan hormon tiroid dimulai dari aktivitas hipotalamus yang menghasilkan Thyroid Releasing Hormone (TRH). TRH akan menstimulasi Hipofisis anterior untuk menghasilkan Thyroid Stimulating Hormon (TSH). TSH akan menstimulasi pembentukan  T3 dan T4 dalam folikel dengan menggabungkan iodin dalam darah dan tirosin asam amino.
Pembentukan TSH dihambat oleh tingginya kadar hormon tiroid.
Hormon tiroid meningkatkan laju metabolik dari semua jaringan, mungkin dengan meningkatkan sintesa enzim pernafasan dalam sel.

GANGGUAN PADA THYROID
Terdapat 3 kelainan tiroid :
  1. Pembesaran tiroid (goiter)
  2. Hipotiroid
  3. Hpertiroid
Goiter
Merupakan pembesaran pada tiroid karena suatu keadaan tertentu.
Etiologi dari goiter antara lain adalah  adalah defisiensi yodium atau gangguan kimia intra tiroid. Akibat gangguan ini kapasitas kelenjar tiroid untuk mensekresikan tiroksin terganggu, mengakibatkan peningkatan kadar TSH dan hiperplasian serta hipertrofi folikel-folikel tiroid.



Hipotiroid
Merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal.
Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:
  • Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid
  • Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis
  • Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus

Etiologi
         Hipothyroid primer
        Kelainan kongenital (cretinisme)
        Kelainan sintesis hormone
        Defisiensi iodine prenatal dan postnatal
        Obat-obat antithyroid
        Terapi pembedahan atau radioaktif pada hyperthyroid
         Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari)
        Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat malfungsi hipofise.
         Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus)
        Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga sekresi TSH menjadi rendah.

Patofisiologi
         Kelenjar thyroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan sekresi hormone thyroid.
         Produksi hormon thyroid tergantung sekresi TSH oleh hipofise anterior dan ingesti iodine yang adekuat.
         Hipotalamus juga mengatur sekresi TSH melalui sistem feedback negative.
         Jika seseorang kekurangan diet iodine atau produksi hormon thyroid terhambat, maka akan terjadi pembesaran thyroid untuk mengkompensasi defisiensi hormonal.
         Pembesaran kelnjar thyroid juga sebagai respon terhadap peningkatan TSH.

Manifestasi Klinis
  • Kardiovaskuler :
        Penurunan HR + penurunan SV = penurunan CO
        Kebutuhan oksigen miokardium menurun
        Peningkatan tahanan vaskuler perifer
        Hiperlipidemia
        Hiperkolestrolemia
  • Hematologi :
        Anemia
  • Pernapasan :
        Penurunan transportasi oksigen
        Hiperkapnea
        Kelemahan otot pernapasan
        Dyspnea
  • Ginjal :
        Retensi cairan
        Penurunan output urine
        Hiponatremi dilusi
        Penurunan produksi eritropoetin
         Gasterointestinal :
        Penurunan peristaltik
        Anoreksia
        Peningkatan BB
        Konstipasi
        Penurunan metabolisme protein
        Peningkatan lipid serum
        Uptake glukosa lambat
        absorbsi glukosa lambat
         Muskuloskeletal :
        Nyeri yang berpindah-pindah
        Kejang otot
        Pergerakan lambat
        Peningkatan densitas tulang
        Penurunan pembentukan tulang
         Integumen :
        Kulit kering dan bersisik
        Rambut mudah dicabut
        Kuku kaku
        Edema periorbital
        Tidak tahan terhadap dingin
         Endokrine :
        Thyroid membesar atau normal
         Neurologi :
        Penurunan refleks tendon
        Fatigue
        Somnolen
        Bicara lambat
        Apati, depresi, paranoia
        Gangguan memori jangka pendek
        Letargi
         Reproduksi :
        Wanita : menorragia, anovulasi, mensturasi tidak teratur, penurunan libido
        Pria : penurunan libido, impoten.
         Lain-lain : 
        mixedema. (Penurunan kecepatan metabolisme drastis, hipoventilasi yang menyebabkan asidosis respiratori, hipotermi, dan hipotensi)

Asuhan Keperawatan
  • Pengkajian
        Tentukan  adanya tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kecepatan metabolisme.
        Kaji riwayat diet, khususnya intake iodine.
        Tanyakan adanya riwayat pengobatan hiperthyroid sebelumnya seperti pembedahan atau radioaktif iodine atau obat antithyroid.
        Observasi tanda-tanda hipothyroid.
  • Masalah Keperawatan.
1.      Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh s.d. penurunan metabolisme tubuh.
Implementasi : Diet rendah kalori hingga berat badan stabil atau ideal.
2.      Intoleransi aktifitas s.d. kelemahan dan apati, sekunder penurunan kecepatan metabolisme.
Implementasi :
         Batasi aktifitas.
         Tingkatkan aktifitas fisik dan mental secara bertahap, bila telah memperoleh hormone thyroid.
3.      Konstipasi s.d. penurunan peristaltik.
Implementasi
         Dorong untuk lebih banyak aktifitas
         Berikan minum 6-8 gelas air setiap hari
         Tingkatkan diet tinggi serat : buah-buahan segar, sayuran, dll.
         Stool softener
4.      Resiko tinggi gangguan integritas kulit s.d. edema dan kulit kering
Implementasi :
         Monitor sakrum, cocyx, skapula, daerah tertekan lain terhadap kerusakan jaringan.
         Rubah posisi secara teratur
         Tempatkan pada tempat tidur dengan penekanan minimal.
5.      Hipotermia s.d. penurunan kecepatan metabolisme
Implementasi :
         Tempatkan pada lingkungan yang nyaman dan hangat.
         Bila perlu, selimut ekstra atau penghangat


Hipertiroid
Respon jaringan tubuh terhadap pengaruh  metabolic hormone tiroid yang berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan atau  akibat asupan tiroid yang berlebihan.
Thyrotoksikosis adalah manifestasi klinik yang terjadi bila jaringan tubuh dirangsang oleh peningkatan hormon thyroid.

 Patofisiologi
         Hiperthyroid ditandai oleh kontro regulasi normal hormon thyroid ¯, menyebabkan ­ hormon thyroid, mengakibatkan hipermetabolisme dan ­  aktifitas sistem saraf simpatik.
         Jumlah hormon thyroid merangsang sistem jantung dan ­  jumlah reseptor andrenergik, menyebabkan tachicardi dan ­  CO, SV, aliran darah perifer.
         Metabolisme meningkat tajam, menyebabkan balance nitrogen negatif, ¯  lipid dan status nutrisi ¯ .

 Manifestasi Klinik
  • Kardiovaskuler :
        Peningkatan HR + peningkatan SV = peningkatan CO
        Peningkatan konsumsi oksigen
        TD sistolik meningkat 10-15 mmHg
        TD diastolik meningkat 10-15 mmHg
        Palpitasi
        Nadi cepat dan kuat
        Kemungkinan CHF dan edema
  • Pernapasan :
        Peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan
        Napas pendek
  • Ginjal :
        Retensi cairan
        Output urine menurun
  • Gasterointestinal :
        Peningkatan peristaltik
        Peningkatan nafsu makan
        Berat badan menurun
        Diare
        Peningkatan penggunaan protein jaringan
        Penurunan serum lipid
        Peningkatan sekresi gasterointestinal, muntah, nyeri abdomen
  • Muskuloskeletal :
        Balance nitrogen negatif
        Malnutrisi
        Fatigue
        Kelemahan otot
        Gangguan koordinasi dan tremor
  • Integumen :
        peningkatan keringat
        Kulit lembab
        Warna kulit kemerahan
        Rambut : lembut dan mudah dicabut
        Tidak tahan terhadap panas
  • Endokrin : pembesaran thyroid
  • Neurologi :
        Peningkatan refleks tendon
        Tremor halus
        Nervous, kelalahan
        Emosi tidak stabil : kecemasan, kawatir dan paranoia
  • Reproduksi :
        Wanita : amenore, mensturasi tidak teratur, penurunan fertilitas, kecenderungan abortus spontan.
        Laki-laki : impoten, poenurunan libido, penurunan perkembangan seksual sekunder
  • Lain-lain : exopthalmus.

Pemeriksaan penunjang :
  • TRH menurun
  • TSH menurun
  • T4 meningkat
  • T3 meningkat

Asuhan Keperawatan
  • Pengkajian
Aktifitas / Istirahat
S : insomnia, sensitifitas meningkat, otot lemah.
O : atrofi otot

Eliminasi :
S : Peningkatan urine, perubahan feces, diare.
Integritas ego :
S : mengalami stres fisik atau emosional
O : emosi labil (euphoria sampai delirium), depresi
Pernapasan :
O : peningkatan frekuensi napas, tachipnea, dispnea, edema paru.
Keamanan :
S   : tidak tahan terhadap panas, keringat berlebihan.
O : suhu tubuh meningkat, diaporesis, kulit halus, hangat dan kemerahan, exopthalmus.
Seksualitas :
S : penurunan libido, hipermenore, amenore, impoten.

  • Diagnosa Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi  : kurang dari kebutuhan tubuh s.d. peningkatan kecepatan metabolisme
Implementasi :
        Diet tinggi kalori, tinggi protein. (4000-5000 kalori dengan tinggi protein).
        Makan 6 kali porsi besar
        Hindari makan yang meningkatkan peristaltik
        Timbang berat badan setiap hari, laporkan bila terjadi penurunan 2 kg/hari
        Suplemen vitamin B Compleks

2.      Intoleransi aktifitas s.d. kelelahan sekunder peningkatan kecepatan metabolisme
Implementasi :
        Tempatkan lingkungan yang meningkatkan istirahat fisik dan mental
        Bantu klien rileks
        Batasi pengunjung dan (private room)

3.      Resiko injuri : ulserasi kornea, infeksi dan kebutaan s.d. ketidakmampuan menutup mata sekunder ekxopthalmus
Implementasi :
        Instruksikan untuk memakai kaca mata gelap
        Batasi intake garam
        Penggunaan diuretik, glukokortokoid, mwthylcellulose 0,25%.


4.      Hipertemia s.d. peningkatan kecepatan metabolisme
Implementasi :
        Tempatkan di lingkungan dingin
        Gunakan sprei tipis
        Ganti sprei sesering mungkin.

1 komentar:

  1. Terima kasih tulisannya. Anak saya 18 tahun ada hipotiroid jadi tulisan ini sangat berguna. Terus menulis u/ mencerdaskan orang lain.

    BalasHapus