Kamis, 14 Juli 2011

ALZHEIMER

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Alzheimer secara tidak kita disadari adalah merupakan suatu penyakit yang semestinya perlu mendapat perhatian khusus dari kita karena dampak dari penyakit tersebut terhadap penderitanya. Pada orang tua yang sudah berumur diatas 60 tahun biasanya cenderung sering lupa, bingung dan mudah marah, kebanyakan orang awam hal demikian dianggap sesuatu yang wajar (tidak merupakan suatu penyakit).
Walaupun penyebab Alzheimer secara pasti belum diketahui tetapi beberapa penelitian menyebutkan salah satu diantaranya diakibatkan oleh penyakit metabolic. Penyakit metabolic sendiri mungkin bisa diakibatkan oleh gaya hidup sekarang yang cenderung suka dengan makanan siap saji. Menilik dari factor tersebut di atas maka tidak salah apabila pada zaman sekarang kejadian alzeimer meningkat pada orang yang berumur di atas 60 tahun.

B. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan seminar diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep teori, asuhan keperawatan pada penderita alzheimer.

C. Tujuan Instruksional khusus
1. Mengetahui definisi alzheimer
2. Mengerti dan memahami penyebab, manifestasi klinik dan patofisiologi alzheimer
3. Mengerti dan memahami asuhan keperawatan terhadap kasus penderita Alzheimer






BAB II
KONSEP TEORI

A. Definisi
Alzheimer disease adalah suatu sindrom dimensia yang ditandai dengan penurunan ingatan dan kemampuan kognitif pasien secara progresif.
(www.scribd.com/doc/19550500/Alzheimer)
Alzheimer adalah penyakit kronik,progresif dan merupakan gangguan degenerative otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan merawat diri.
(KMB,Vol 3,Edisi 8.2002.hal 2194)
Alzheimer adalah Kemunduran otak progresif yang biasanya menyerang orang diatas 60 tahun. Muncul berharap , umumnya dimulai dengan masalah dalam mengingat masalah / peristiwa,terutama hal yang baru terjadi. Peristiwa masa kanak-kanak dan dewasa muda masih di ingatkannya dengan baik.
(buku pustaka kesehatan popular,edisi 5.2009)

B. Etiologi
Penyebab pasti tidak diketahui dengan jelas. Tetapi beberapa penyakit Alzheimer disebabkan :
1. Usia (kebanyakan 65 th )
2. Genetic
Pada beberapa organ memiliki landasan genetic yang kuat dikarenakan mutasi gen protein precursor,amiloid,gen presinilin 1 dan 2 serta apolipoprotein E4
3. Factor lingkungan
Adanya kecelakaan cidera kepala berat
4. Penyakit metabolic
Obesitas, diabetes ,dll





C. Patofisiologi
Terdapat beberapa perubahan khas biokimia dan neuro patologi yang di jumpai pada penyakit alzhaimer. Antara lain serabut neuro yang kusut (masa kusut neuron yang tidak berfungsi). Dan plaksenil atau neuritis ( deposit protein beta_amiloid, bagian dari suatu protein besar, protein precursor amiloid (APP). Kerusakan neuron terjadi secara primer pada korteks serebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak. Perubahan serupa dijumpai pada tonjolan kecil jaringan otak normal lansia. Sel utama yang terkena penyakit ini adalah yang menggunakan neuro transmitter asetil kolin. Secara biokimiawi produksi asetil kolin yang dipengaruhi aktifitas enzim menurun. Asetil kolin terutama terlibat pada kasus ingatan.

D. Manifestasi klinik
Gejala Alzheimer berdasarkan national Alzheimers Association (2003) dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Gejala Ringan (1-3 tahun )
Lebih sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari. Diorientasikan : tersesat didaerah sekitar yang dikenalnya dengan baik, bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin, mengalami perubahan dalam kepribadian dan pemikiran.
2. Gejala Sedang (3-10 tahun)
Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari (makan dan mandi). Perubahan tingkah laku (sedih dan emosi) mengalami gangguan tidur, keluyuran dan kesulitan mengenali keluarga dan teman.
3. Gejala Berat (8-12 tahun)
Sulit/ kehilangan kemampuan berbicara, kehilangan nafsu makan, sangat tergantung pada pengasuh dan perubahan perilaku (mudah curiga,depresi)

E. Komplikasi
1. Infeksi
2. Malnutrisi
3. Kematian

F. Penatalakssanaan medis
Pengobatan penyakit Alzheimer masih sangat terbatas karena sebab dan patofisiologis belum jelas. Pengobatan simtomatik dan suportif seakan hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulant. Vitamin B,C dan E belum mempunyai efek yang menguntungkan.
1. Inhibitor Kolines terase
Beberapa tahun ini banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk pengobatan sintomatik, penyakit Alzheimer dimana penderita Alzheimer didapatkan penurunan kadar asetil kolin untuk mencegah penurunan kadar asetil kolin dapat digunakan anti kolines terase yang bekerja secara sentral seperti fisostigmin, THA (Tetra hydroaminoachidine). Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian berlangsung. Beberapa peneliti mengatakan bahwa obat-obatan anti koligenik akan memperburuk penampilan. Intelektual pada organ normal dan penderita Alzheimer.
2. Thiamin
Penderita Alzheimer didapatkan penurunan thiamin pyrophosphatase dependent enzyme yaitu 2 ketoglutarate, transketolase. Disebabkan kerusakan nucleus basalis
3. Nootropik
Merupakan obat psikotropik dibuktikan dapat memperbaiki fungsi kognisi dan proses belajar.
4. Halo periadol
Pada penderita Alzheimer sering terjadi gangguan psikologis dan tingkah laku
5. Acetyl L-Carnitine (ALC)
ALC dapat meningkatkan aktivitas asetil koliner terase, kolin asetil, transferasel

6. Klonidin
Gangguan fungsi intelektual pada penderita Alzheimer dapat disebabkan kerusakan noradrenergic kortikal.


G. Penatalaksanaan keperawatan
Selain farmakoterapi ada beberapa terapi lain seperti :
1. Intervensi psikososial
Terapi ini meliputi : konseling, psikoterapi, terapi orientasi, behavior reinforcement dan kognitif rehabilitation training. Terdiri dari beberapa pendekatan: perilaku, emosi, kognisi, stimulus.
2. Imunoterapi
Yaitu menyutikkan vaksin toksin beta-amyloid untuk melatih system imun tubuh sehingga dapat menghancurkan beta-amyloid dan menghentikan timbulnya penyakit ini.
3. Terapi pekerjaan dan gaya hidup
Modifikasi dari lingkungan dan gaya hidup pasien dapat memperbaiki kemampuan fungsional dan meringankan pekerjaan pengasuh, contohnya : mengamankan perangkat yang berbahaya, mengajak pasien interaksi social dan stimulasi visual seperti member warna pada perangkat RT.

H. Management diet
1. Pemberian thiamin
Thiamin dosis tinggi dapat bermanfaat dalam mengobati berkurangnya kemampuan metal orang – orang yang menderita alzhaimer. Thiamin penting dalam membuatan asam klorida dalam tubuh kita sehingga dapat menyerap mineral dan vitamin kita. Hal ini sangat penting karena usia 40 tahun mulai mengalami penurunan fungsi asam klorida.
2. Pemberian magnesium
Magnesium juga diperlukan dalam fungsi otak, magnesium adalah keempat unsure yang berlimpah didalam otak. Sumber magnesium adalah sbb: tepung, kedelai yang dihilangkan lemaknya, gandum dan kacang-kacangan.
3. Pemberian vitamin
Karena penderita alzhaimer memiliki tingkat B12 yang rendah dan sering kekurangaan B1,B2,B6,B12 dan C. semua ini adalah untuk mempertahankan diet yang baik.



I. Pathway






















BAB III
TINJAUAN KASUS

Kasus :
Ny.K usia 65 th, hidup bersama anaknya Ny.L 40 th di kota M. Dalam kesehariannya Ny.K tampak sehat dan segar, sudah 2 bl terakhir Ny.K mengalami fenomena mudah lupa. Sering kali Ny.K melupakan nama anaknya yang tinggal di kota lain serta peristiwa kematian suami. Sering kali Ny.K melupakan nama seseorang tetapi tidak pernah melupakan wajah seseorang. Sering bingung serta linglung dan kacamata yang setiap hari digunakan selalu dicari kemana-mana padahal saat itu kacamata ada di dahinya sendiri. Saat makan bersama dan kedua tanggan memegang cendok & garpu sering kali Ny.K bertanya apa yang harus dilakukan dengan benda tersebut?. Saat ini Ny.K sering mengeluh tidak dapat tidur malam hari. Dari hasil pengkajian tampak kantung mata, wajah tak segar, dan sering menguap. Kebiasaan Ny.K sering meninggalkan rumah, sering membuat panic keluarga karrena sering tersesat. Tampilan fisik Ny.K : tidak punya gigi, TB 165 CM, BB 45 Kg, saat ini keluarga mengatakan setiap kali makan Ny,K hanya menghabiskan 2 cendok makan saja.


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN ALZHEIMER

A. Pengkajian

Tanggal :
Oleh :
Jam :
No. CM :






1. Identitas
a. Identitas pasien
1) Nama : Ny.K
2) Umur : 65 th
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama :
5) Status : Janda
6) Suku / Bangsa : Indonesia
7) Pendidikan :
8) Pekerjaan :
9) Alamat : Kota M
10) Tanggal masuk:
11) Jam masuk :
12) Diagnosa Med : Alzeimer
13) No. RM :

b. Identitas penanggung jawab
1) Nama : Ny.L
2) Alamat : Kota M
3) Umur : 40 th
4) Hub. dng kel : Anak

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Mudah lupa / sering jalan-jalan sendiri
b. Riwayat peny sekarang : Ny.K tidak bisa tidur malam dan setiap kali
makan hanya menghabiskan 2 cendok makan
tiap makan
c. Riwayat peny dahulu : Sejak 2 bln terakhir Ny.K mengalami
fenomena mudah lupa
d. Riwayat peny keluarga : Dalam keluarga belum pernah ada yang
menderita penyakit seperti ini
e. Riwayat psiko sosial :


3. Pengkajian pola fungsional
a. Pola bernapas : Tidak mengalami gangguan
b. Kebut nutrisi : Terganggu, makan kurang dari kebutuhan
(2 cendok makan / makan)
c. Kebut eliminasi : Tidak mengalami gangguan
d. Kebut istirahat & tidur : Terganggu, tidak bisa tidur malam
e. Kebut rasa aman & nyaman : Terganggu, karena sering jalan-jalan sendiri
f. Kebut berpakaian : Tidak mengalami gangguan
g. Kebut mempert suhu, sirkul : Tidak mengalami gangguan
h. Kebut personal hygiene : Tidak mengalami gangguan
i. Pola gerak & keseimb tbh : Tidak mengalami gangguan
j. Kebut kom dng orang lain : Terganggu, karena sering bingung, linglung,
mudah lupa
k. Kebut spirit & kepercayaan : Tidak mengalami gangguan
l. Kebut bekerja : Tidak mengalami gangguan
m. Kebut bermain & rekreasi : Tidak mengalami gangguan
n. Kebut belajar : Terganggu, karena sering bingung, linglung,
mudah lupa

4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Ny. K tidak dapat tidur malam, sering jalan-
jalan sendiri dan setiap kali makan hanya
menghabiskan 2 cendok makan tiap makan
TB 165 CM, BB 45 Kg
b. Data sistemik
1) Sistem sensori persepsi
a) Telinga (pendengar):
b) Mata (penglihatan) : Tampak kantung mata
c) Lidah (pengecap) :
d) Hidung (pembau) :
e) Muka : Tampak tidak segar
f) Kulit (peraba) :
g) Lain-lain :

2) Sistem pernapasan
a) Frekuensi (RR) :
b) Suara napas :
c) Lain-lain :
3) Sistem Cardiovaskuler
a) Tekanan darah (BP):
b) Denyut nadi (HR) :
c) Suhu :
d) Kekuatan :
e) Akral :
f) Pengisian kapiler :
g) Lain-lain :
4) Sistem saraf pusat
a) Kesadaran : CM
b) Bicara : Mudah lupa, bingung, linglung
c) Conjungtiva :
d) Pupil :
e) Sklera :
f) Cornea :
g) Reak pupil thd cahy:
h) Orientasi waktu :
i) Orientasi tempat :
j) Orientasi orang :
k) Lain-lain :
5) Sistem gastro intestinal
a) Nafsu makan : Makan hanya menghabiskan 2 cendok makan
tiap kali makan
b) Mulut & kerongk : tidak punya gigi, sering menguap
c) Kemam mengunyah:
d) Kemam menelan :
e) Perut :
f) Rectum :
g) BAB :
h) Lain-lain :
6) Sistem musculoskeletal
a) Rentang gerak :
b) Gerakan :
c) Keseimb & cara jln :
d) Kem penuhi akt har:
e) Genggaman tangan :
f) Otot :
g) Tulang :
h) Tremor :
i) Ekstremitas atas :
j) Ekstremitas bawah :
k) Lain-lain :
7) Sistem integument
a) Warna kulit :
b) Turgor kulit :
c) Memar :
d) Kemerahan :
e) Ruam :
f) Lain-lain :
8) Sistem perkemihan :
a) Vesica urinaria :
b) BAK :
c) Warna :
d) Volume :
e) Lain-lain :
9) Sistem reproduksi :
a) Alat kelamin :
b) Fertilitas :
c) Masalah menst (P) :
d) Siklus Menst (P) :
e) Vol darah menst (P):
f) Kem ereksi/orgamse:
g) Lain-lain :

B. Analisa data
Nama Klien : Ny.K No. Regester :
Umur : 65 th Dx. Medis : Alzheimer
Ruang : Alamat : Kota M

NO TGL / JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1 DO : - sering jalan-jalan sendiri
- sering tersesat

DS : -
Resiko cedera / injuri Kemunduran fungsi otak
2 DO : - tampak kantung mata
- wajah tidak segar
- sering menguap

DS : - tidak dapat tidur malam
Gangguan istirahat dan tidur Pola tidur yang tak adekuat
3 DO : - TB 165 CM, BB 45 Kg

DS : - makan hanya 2 cendok
makan tiap kali makan

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan Intake yang kurang dari kebutuhan

C. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cedera / injuri b/d kemunduran fungsi otak yang ditandai dengan sering jalan-jalan sendiri dan sering tersesat.
2. Gangguan istirahat dan tidur b/d pola tidur yang tak adekuat yang ditandai dengan tampak kantung mata, wajah tidak segar, sering menguap dan tidak dapat tidur malam.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake yang kurang dari kebutuhan yg ditandai dng makan hanya 2 cendok makan tiap kali makan., TB165 Cm, BB 45 Kg

D. Rencana keperawatan
Nama Klien : Ny. K No. Register :
Umur : 65 th Dx medis : Alzheimer
Ruang dirawat : Alamat : Kota M

Tgl/jam Dx. Kep RENCANA Nama & Td tangan
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1. Resiko cedera / injuri b/d kemunduran fungsi otak yang ditandai dengan sering jalan-jalan sendiri dan sering tersesat


Meminimalkan / menghindarkan cedera yang akan terjadi
KH : pasien tidak terjadi cedera


Bantu orang terdekat untuk mengidentifikasi resiko terjadinya cedera yang mungkin terjadi

Minimalkan trauma pasien dari kemunduran fungsi otak

Kolaborasi dengan dokter : pemberian obat yang sesuai indikasi dan pemberian vitamin Melibatkan keluarga untuk meminimalkan resiko yg akan terjadi


agar pasien tenang dan tidak terganggu kognitifnya serta persepsinya

Agar fungsi otak dapat berjalan dengan baik dan saraf-saraf bekerja dengan baik


2. Gangguan istirahat dan tidur b/d pola tidur yang tak adekuat yang ditandai dengan tampak kantung mata, wajah tidak segar, sering menguap dan tidak dapat tidur malam Agar pasien dapat tidur tenang dan tidak terhalusinasi
KH : pasien dapat istirahat dan tidur tenang
Bantu pasien untuk tidak memikirkan yang berat-berat


Dekatkan pasien pada orang terdekat atau tidak selalu sendiri

Kaji daya kuat istirahat dan tidur


Hindarkan pasien suara gaduh berlebih

Kolaborasi dengan dokter : pemberian obat penenang Agar fungsi otak dapat tidak bekerja berlebihan baik pada waktu aktifitas atau istirahat

Agar pasien bisa tenang dan nyaman dalam istirahat

Mempermudah pengetahuan dalam merawat pasien baik bagi perawat / kel

Agar pasien bisa tidur dengan nyenyak

Meringankan beban yang dihadapi pasien dan mempermudah istirahat pasien
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d makan hanya 2 cendok makan tiap kali makan. Menambah nutrisi dalam tubuh pasien
KH : Nutrisi terpenuhi dengan baik
Anjurkan untuk makan makanan yang berserat & mengandung magnesium tinggi

Atur pola makan pasien sedikit2 tapi sering

Tingkatkan asupan makan pasien

Hindarkan makanan yang berlemak

Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi : pemberian obat vitamin dan pemberian diet yang tepat Untuk meningkatkan daya ingat pasien



Untuk mendisiplinkan pola makan pasien

Agar intake terpenuhi

Untuk memperbaiki kerja fungsi otak


Agar dapat meningkatkan nafsu makan













E. Catatan perkembangan keperawatan
Nama Klien : Ny. K No. Register :
Umur : 65 th Dx medis : Alzheimer
Ruang dirawat : - Alamat : Kota M

Tgl/jam Dx. Kep Implementasi Respon Pasien (S,O,A,P) Nama &
Tanda tangan
1. Resiko cedera / injuri b/d kemunduran fungsi otak yang ditandai dengan sering jalan-jalan sendiri dan sering tersesat
MembantĂș orang terdekat untuk mengidentifikasi resiko terjadinya cedera yang mungkin terjadi

Meminimalkan trauma pasien dari kemunduran fungsi otak

Melaklukan kolaborasi dengan dokter : pemberian obat yang sesuai indikasi dan pemberian vitamin S : Kel Ny.K menyatakan tak terjadi
cedera / kecelakaan pada Ny.K
O : Ny.K tidak mengalami cedera/
Kecelakaan.
A : Masalah teratasi
P : Optimalkan keadaan pasien
2. Gangguan istirahat dan tidur b/d pola tidur yang tak adekuat yang ditandai dengan tampak kantung mata, wajah tidak segar, sering menguap dan tidak dapat tidur malam Membantu pasien untuk tidak memikirkan yang berat-berat

Mendekatkan pasien pada orang terdekat atau tidak selalu sendiri

Mengkaji daya kuat istirahat dan tidur

Menghindarkan pasien suara gaduh berlebih

Melakukan kolaborasi dengan dokter : pemberian obat penenang S : Ny.K sudah mulai dapat istirahat
dan tidur dengan tenang
O : Tidur Ny.K sudah mulai agak
Lelap, wajah tampak agak segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d makan hanya 2 cendok makan tiap kali makan. Menganjurkan untuk makan makanan yang berserat & mengandung magnesium tinggi

Mengatur pola makan pasien sedikit2 tapi sering

Meningkatkan asupan makan pasien

Menghindarkan makanan yang berlemak

Melakukan kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi : pemberian obat vitamin dan pemberian diet yang tepat S : Ny.K menyattakan nafsu makan
sudah mulai ada & porsi makan
sudah tidak hanya 2 cendok saja
O : Porsi makan yang diberikan oleh
petugas selalu dihabiskan, BB
Ny.K mulai naik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kita mengetahui tentang pengertian, penyebab, manifestasi klinik dan penatalaksanaan maka kita sebagai calon perawat professional diharapkan mampu mengetahui dan menjelaskan kepada masyarakat betapa pentingnya pencegahan dan perawatan pada penderita alzheimer. Dan sebagai calon seorang perawat professional diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan terhadap klien yang menderita penyakit Alzheimer dengan baik.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis memberi saran kepada pembaca, bahwa kita sebagai calon perawat profesional perlu mengetahui serta memahami tentang penyakit Alzheimer.
Selain itu juga sebagai calon perawat yang profesional, kita harus dapat memberikan asuhan keperawatan kepada penderita Alzheimer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar